Siapa yang tidak mengenai Pasar Beringharjo? Pasar tertua di Yogyakarta yang terletak di ujung selatan jalan Malioboro ini merupakan pasar yang tidak hanya menyediakan barang-barang rumah tangga seperti pakaian, mainan anak, peralatan elektronik, perlengkapan perkawinan, jajanan pasar, dan perlengkapan otomotif saja. Namun, di pasar seluas kurang lebih 2,5 ha ini, juga terdapat kios-kios yang menjual barang kerajinan.
Kios kerajinan ini pada umumnya hanya menjual barang-barang kerajinan anyaman dari serat alam. Bentuknya bermacam-macam mulai dari tas, tempat pensil, dompet, boks tisu, frame foto, taplak meja, hingga perlengkapan rumah tangga yang semuanya berasal dari anyaman bahan alam seperti pandan laut, agel, bagor, anyaman lidi, dan akar wangi.
Kios-kios ini berada di lantai 2 blok kedua. Jika Anda datang dari arah jalan Malioboro pintu masuk yang menuju kios kerajinan ini berada di seberang parkiran motor. Lebih tepatnya lagi, berada di bawah jembatan penyeberangan kedua dari arah Malioboro. Dari pintu masuk ini, Anda sudah langsung dihadapkan dengan tangga menuju ke lantai 2. Setelah menapaki anak anak tangga, Anda bisa melihat deretan kios-kios yang menjual barang-barang kerajinan ini.
Dulunya, sentra barang kerajinan ini berada di lantai 3. Namun karena ada gempa yang melanda Yogyakarta 2 tahun silam, sentra tersebut dipindahkan ke lantai 2. Sedangkan di lantai 3, saat ini telah diadakan renovasi agar tempat tersebut layak huni kembali.
Titipan Hasil Kerjasama Dengan Pengrajin
Di sentra yang telah berdiri sejak sekitar tahun 1960ini, terdapat sekitar 30 pedagang anyaman. Namun tak semua pedagang membuka dari awal pembukaan sentra ini. Hal ini seperti Surman yang baru membuka kios dagangan ini 5 tahun yang lalu. Meski masih baru, ia pun tak kalah dengan pedagang yang sudah lama berjualan di sini.
Semua pedagang yang ada sebagian besar bukan berprofesi sebagai pengerajin. Mereka pada umumnya bekerjasama dengan pengerajin anyaman serat alam seperti dari daerah Gamplong dan Malangan, Sleman, D.I. Yogyakarta. Menurut Hj. Pini, pedagang yang sudah berjualan sekitar 15 tahun yang lalu, ia dan beberapa pedagang di Beringharjo melakukan kerjasama dalam bentuk titip jual dan titip buat.
Jika sistem titip jual, pedagang menerima titipan barang-barang dari pengrajin lalu dijual di sini. Sedangkan titip buat, umumnya dilakukan dengan cara pedagang membeli bahan baku lalu minta ke pengrajin untuk diolah dan dibuat barang kerajinan.
Meski barangnya merupakan titipan, Anda tak perlu khawatir dengan desain produknya yang mungkin sudah tidak tren lagi. Para pedagang, umumnya mengganti beberapa barang yang desainnya sudah tidak tren lagi setiap kurang lebih 3 bulan sekali. Penggantian ini terutama untuk model yang tidak laku.
Peralatan Dari Bambu
Barang yang ada di sentra Beringharjo ini tidak hanya didominasi dengan barang yang berbahan anyaman bahan alam yang bentuknya tas atau perlengkapan rumah tangga. Di sentra ini, Anda juga bisa menemukan barang perlengkapan rumah tangga seperti tempat nasi (ceting), piring, dan tempat penyimpanan yang biasanya untuk wadah berjulanan pedagang jamu (tempat ini dalam bahasa Jawa disebut dengan nama tanggok). Semuanya ini menarik untuk dibeli karena bahannya menggunakan anyaman bambu. Selain perlengkapan rumah tangga, bentuk barang kerajinan dari anyaman bambu ini ada yang berupa topi (caping), tas, dan kipas.
Jika Anda berminat dengan barang dari anyaman bambu, coba mampir di kios milik Isyanti yang berada di dekat tangga lantai 2.
Harus Pandai Menawar
Berbicara harga, Anda harus rajin dan pandai untuk menawar harga yang ditawarkan pedagang. Jika Anda tak ingin menawara dengan harga yang salah, survei terlebih dahulu harga-harga satu jenis barang ke pedagang yang lain. Namun tak semua pedagang menaikan harga penawaran terlebih dahulu. Ada pedagang yang tak mau repot tawar menawar harga ia pun lantas membuka dengan harga pas,
Rata-rata harga yang ditawarkan relatif tidak mahal, Untuk barang-barang selain tas, harganya mulai dari Rp 4 ribu hingga Rp 50 ribu. Sedangakn untuk tas dengan bahan beragam, haragnya mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu.
Selain membeli kain atau baju batik, Anda bisa berbelanja juga barang kerajinan di Pasar Beringharjo. Menarik bukan?